Sunday, 22 May 2011

MANCING NILA / TILAPIA TANPA KAIL TANPA UMPAN

Aku sudah nyobain mancing nila pakai jaring model En. Radzi Abdullah dari malaysia, memang tehnik yang bagus dan sensasinya pun tak kalah dengan mancing model original (pakai umpan), kali ini aku pingin kasih tip mancing model ini, susunannya mulai dari Snur utama trus ke kili-kili, lalu ke pemberat baru ke jaring. cara membuat jaring bisa kita lihat dari beberapa contoh yang ada di youtube (banyak kok contohnya).
Mancing model begini banyak kelebihannya :
1. tidak perlu umpan;
2. tidak perlu kail, hanya snur, kili-kili, pemberat dan jaring (ukuran jaring max 1 m2), untuk jaring pakai snur  ukuran max 0,15 jangan terlalu besar karena gak akan mengembang di dalam air;
3. sangat tepat untuk ikan yang ngambek gak mau makan segala jenis umpan;
4. bisa untuk mancing disegala cuaca (mau hujan, panas, angin gak masalah)
5. murah, total biaya pembuatan jaring cuma Rp. 2.000,- bisa untuk mancing berpuluh kali, tanpa kawatir karatan.

TAPI, banyak juga kekurangannya :
1. bagi pemancing profesional sensasi saat ikan makan umpan adalah yang paling ditunggu, hal ini gak akan kita temui jika mancing pakai jaring, karena ikan bukan strike tapi terjaring, jadi sensasinya kurang menggigit;
2. gak bisa digunakan disembarang lokasi, sebelum mancing pakai tehnik ini kita harus yakin kalau dasar sungai bersih dari kotoran yang menyebabkan jaring kecantol, karena udah sifatnya jaring jadi mudah sekali    kecantol oleh kotoran, ranting, batu, dll.
3. jika dapat ikan ribet sekali kalau mau melepas dari jaring, dan jaring akan rusak atau kusut gak karuan jadi  butuh waktu lebih untuk membetulkan ke bentuk semula
4. sangat tidak mungkin dapat ikan nila besar (badot), karena strikenya gak telak cuma kejaring jadi jika ikan  besar (diatas 1 kg) pasti jaring akan rusak parah dan ikan bebas melenggang keluar.

Jadi jika pingin yang praktis dan murah, coba aja mancing pakai tehnik ini pasti dapat ikan nila sekarung, tapi jangan berharap dapat nila badot, ingat teknik ini juga gak semudah kelihatannya, jika disuruh memilih saya lebih suka pakai teknik yang orisinil yaitu pakai kail dan umpan, karena sensasinya lebih kerasa, apalagi jika targetnya nila badot, selamat mencoba deh !

Tuesday, 19 April 2011

BAPAKKU PAHLAWAN

Bapakku bernama Soeparmo, beliau lahir di Situbondo, sebuah kota kecil di pantai utara Jawa Timur pada Tahun 1930, sejak lulus SR (setingkat SD pada saat ini) beliau sudah berjuang saat masih penjajahan jepang, setelah bergabung dalam ketentaraan, perjuangan beliau lebih nyata, hal ini dilakukan beliau dengan kesadaran dan kerelaan serta keikhlasan karena beliau sadar menjadi tentara pada saat jaman perjuangan sangatlah berat, karena pada saat itu fasilitas yang disediakan sangat minim, bahkan satu-satunya alat transportasi yang ada hanyalah sepasang kakinya tapi hal itu tidak pernah menyurutkan langkah perjuangannya, hal itu tampak dari banyaknya bintang jasa yang didapatkan beliau mulai dari clas 1 dan 2 sampai bintang sewindu.

Monday, 18 April 2011

MANCING BELUT

Memancing belut adalah hobiku saat masih kecil, sungguh pengalaman yang luar biasa, karena secara tidak sadar akan mendidik diri kita untuk peka, tabah, sabar dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup, mungkin agak mendalam yo! hehehe. Tapi sungguh, memancing belut bukan perkara mudah, jika pingin dapat belut monster ! berikut ada beberapa tips bagi pemancing yang pingin mencoba mancing belut monster.

MANCING NILA BADOT

Saat ini mancing bukan lagi sekedar menghabiskan waktu luang, karena telah berubah menjadi berbagai macam sarana, tergantung tujuan dari pemancing. Bahkan mancing telah menjadi salah satu cabang olah raga yang diakui secara internasional.